Alasan Mengapa Mempelajari Teori Manajemen
Manajemen merupakan satu bagian terpenting dalam perusahaan. Tugasnya sangat krusial yakni, menentukan dan mengawasi kinerja organisasi supaya tujuan yang telah ditatapkan oleh manajemen itu sendiri dapat tercapai. Sebagaimana kita bersama ketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting untuk meneliti, menganalisis serta memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan manajer. Karena itu makalah ini akan berisikan uraian mengenai perkembangan (evolusi) teori manajemen dari awal hingga saat ini. Penulis mengharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu dan sedikit banyak dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen itu sendiri.
Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang dapat mengambil keputusan dan tindakan yang lebih efektif terhadap pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. Manajemen merupakan suatu disiplin ilmu yang fokusnya berujuan pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan pengertian konsep adalah suatu simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu didalam suatu teori.
Beberapa alasan mengapa mempelajari teori manajemen antara lain yaitu :
- Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu seseorang mamahami proses pokok yang menjadi fokusnya sehigga dapat dipilih suatu tindakan yang efektif. Hakikat dari suatu teori merupakan kelompok dari beberapa asumsi yang koheren atau logis, yang menjelaskan antara beberapa fakta yang dapat di observasi. Teori yang benar atau absah, dapat memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan dan pemehaman ini maka akan dapat menerapkan suatu teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda pula.
- Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari dan memahami teori manajemen dapat memberi petunjuk kepada kita dimana kita bisa mendapatkan beberapa ide mengenai suatu organisasi serta manusia yang terlibat didalamnya.
- Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan serta pemahaman ini akan dapat membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu justru cocok terhadap situasi yang berbeda.
- Teori merupakan suatu sumber ide baru. Teori memberikan pemahaman kita pada suatu kesempatan melihat hal yang berbeda dari situasi yang terjadi. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.
Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami segala teori yang munncul dari berbagai aliran terhadap keseluruhan perkembangan manajemen sehingga seorang manajer dapat menerapkan teori yang paling tepat dalam menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian apabila seorang manajer dihadapkan situasi yang sangat kompleks dia akan dapat mencari solusi dan membuat keputusan yang tepat.
Perkembangan Ilmu Manajemen
Sebagai dasar pemikiran terdapat beberapa aliran Ilmu manajemen yang secara garis besarnya dikelompokkan atau dibagi berdasarkan antara lain aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan aliran ilmu manajemen, yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya. Adapun aliran pemikiran klasik terdiri dari dua cabang yaitu Scientific Management (Manajemen Ilmiah) dan Classical Organization theory (Teori organisasi klasik) dikenal dengan pendekatan proses dan produksi, aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi sedangkan aliran ilmu manajemen merupakan pengembangan aliran perilaku (perilaku organisasi) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah atau operation reserch dan management science.
A. Aliran Teori Manajemen Klasik – Scientific Management (Manajemen Ilmiah)
Manajemen Ilmiah timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. revolusi industri menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Para pemikir memberikan perhatian teradap masalah-masalah manajemen yang timbul, baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri itu adalah :
James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Keduanya merupakan putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan mesin uap. James Watt J dan Mathew Robinson Boulton mengambil manajemen dari organisasi yang didirikan oleh ayah mereka pada tahun 1796 yaitu Soko Engineering Foundry di Inggris. Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagangan. Kedua orang ini mengembangkan Teknik manajerial antara lain adalah : Penelitian dan peramalan pasar, Perencanaan produksi, Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan, Standar produksi dan Standarisasi komponen-komponen produksi. Mereka juga mengembangkan teknik manajemen dalam bidang akuntansi dan biaya serta dalam bidang sumber daya manusia. Dalam bidang akuntansi dan biaya antara lain adalah catatan-catatan statistik yang rinci dan memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen. Sedangkan dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembangkan antara lain Pelatihan karyawan, 2. Program pengembangan eksekutif, Penelitian Kerja, Program Kesejahteraan dan lain-lain.
Robert Owen (1771 -1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Robert Owen adalah orang yang menentang praktek yang memperkerjakan anak usia 5 sampai 6 tahun serta standar kerja 13 jam per hari. Robert Owen tersentuh terhadap kondisi kerja yang sangat amat menyedihkan itu, beliau lalu mengajukan harus dilakukan atau adanya perbaikan terhadap kondisi kerja yang demikian. Di tahun-tahun awal revolusi industry dan ketika para pekerja dianggap instrumen yang sangat tidak berdaya, Owen melihat untuk rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak, menyesuaikan jam kerja karyawan dengan mengurangi jam kerja, menyediakan konsumsi atau makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko yang menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak dan terjangkau, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup dimana karyawan tinggal, dengan cara membangun rumah-rumah dan jalan, sehingga lingkungan hidup karyawan dan pabrik menjadi menarik. sehingga beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Jika para manajer lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain melakukan perbaikan kondisi kerja, Owen juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, antara lain prosedur penilaian kerja dan persaingan secara terbuka.
Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik terhadap usaha penilaian efisiensi suatu pabrik pada bidang operasional agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah. Pertama kali beliau mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan sesuai keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat secara rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat hitung atau kalkulator. Pada tahun 1822 Babbage menemukan kalkulator mekanis, yang disebut “mesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsipprinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian, kalkulator yang kini kita kenal.. Pada tahun 1833 Charles Babbage menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar computer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”. Dari sudut manajemen Charles Babbage dikenal karena tulisannya pada tahun 1982 yang dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures”. Beliau tertarik dan terkesan pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu faktor manusia sangat jadi perhatian Babbage, beliau menyarankan akan sangat baik jika ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pemilik pabrik dan pekerja, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan jika mereka ikut serta menyumbang dalam hal peningkatan produktivitas pabrik. Beliau menyarankan juga para pekerja sebaik dan selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar pekerjaan mereka dan ditambahkan pembagian keuntungan serta pemberian bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam rangka peningkatkan produktivitas. Sumbangan terbesar beliau dalam teori manajemen adalah pada bidang biaya, keahlian teknik serta insentif yang didasarkan pada keyakinan akan spesialisasi maupun alokasi imbalan sesuai produktivitas kerja.
Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan teori manajemen ilmiahnya didalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat serta menyusun prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal yaitu rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya serta produktivitas yang meningkat , mutu atau kualitas pendapatan pekerjaan serta meningkatnya semangat kerja karyawan.
Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan “Empat prinsip dasar Taylor” yaitu :
- Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
- Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerja.
- Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
- Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau mensyaratkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Beberapa prinsip dasar menurut Taylor yang mendekati ilmiah adalah :
- Adanya ilmu pengetahuan yang dapat menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
- Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
- Adanya kerja sama diantara pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
- Bekerja untuk tujuan atau hasil yang maksimal.
- Mengembangkan seluruh pekerja hingga taraf yang tertinggi, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para pekerja itu sendiri dan perusahaan.
Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.
HenryL Gant (1861 -1919)
Sebagai salah satu pengikut taylor Gantt mempertimbangkan kembali system perangsang Taylor, Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal sampai saat ini yaitu sistem bonus harian serta bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan system “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart” yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajemen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen dan menekankan bahwa unsur manusia yang paling penting. Metodenya dikenal dengan nama metode grafis digunakan dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut. Teknik ini merupakan pelopor dari teknik-teknik modern seperti halnya teknik PERT (Program Evaluation and Review Techique).
The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)
Suami istri ini selain mempelajari masalah kelelahan dan gerak (fatique and motion studies), juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal dengan konsep “three position plan of promotion”. yaitu tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru. Walaupun banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun ada satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu masalah kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Pokon perhatian Lilian Gilbreth yaitu pada aspek manusia dari kerja sedangkan perhatian suamianya terhadap efisiensi yaitu usaha untuk menemukan satu cara yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Yang harus diperhatikan saat menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja yaitu bagaimana kepribadian dan kebutuhan mereka. Timbulnya ketidakpuasan di antara para pekerja dikarenakan kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerjanya.
Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah
- Metode yang dikembangkan dapat diterapkan atau diaplikasikan pada berbagai kegiatan organisasi.
- Teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadarkan para manajer bahwa setiap gerak fisik dan alat yang digunakan saat menjalankan tugas dapat menjadi efisien.
- Menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan dengan memfokuskan seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
- Manajemen ilmiah mendorong manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas denga menekankan pentingnya rancangan kerja.
- Manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah profesionalisasi manajemen dan tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional dalam memecahkan masalah organisasi.
Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah
- Peningkatan produksi tidak disertai dengan peningkatan pendapatan.
- Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh peningkatan laba perusahaan.
- Hubungan manajemen dan karyawan tetap jauh.
- Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial karyawan dan hanya memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini mengabaikan masalah frustasi serta ketegangan yang akan dialami karyawan disaat mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan sosial mereka.
- Mengabaikan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya.
B. Aliran Teori Manajemen Klasik –Classical Organization theory (Teori organisasi klasik)
Henry Fayol (1841 -1925)
Pada tahun 1916, Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”., dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol meyakini bahwa keberhasilan para manajer bukan hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, melainkan karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol dalam mengembangkan ilmu manajemen membagi operasional perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
- Teknis yaitu berusaha membuat dan menghasilkan barang produksi.
- Perdagangan dengan cara melakukan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
- Keuangan berusaha mendapatkan dan menggunakan modal secara optimum.
- Keamanan berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
- Akuntansi melakukan pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistic lainya.
- Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
- Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
- Pengorganisasian, dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
- Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
- Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Dari keenam kegiatan tersebut diatas Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan manajerial, sebab merupakan aspek paling penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan. Selain hal tersebut diatas, masih terdapat beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
- Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung pada tempat tingkatan organisasi, dimana yang rendah lebih membutuhkan keterampilan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
- Kemampuan dan ketrampilan manajemen tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek sehingga harus diajarkan dan dipelajari.
- Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala jenis dan bentuk organisasi profit maupun naon profit, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainnya.
- Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, sebab hukum sifatnya kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat dengan mudah disesuaikan terhadap keadaan yang dihadapi.
- Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :
- Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
- Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Namun walaupun demikian wewenang pribadi dapat memaksa kepatuhan orang lain.
- Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik kesepakatan yang ada berperan penting bagi kepatuhan ini, seperti penghargaan terhadap prestasi dan penerapan sangsi hukum secara adil bagi yang menyimpang.
- Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan menimbulkan pertentangan kerancuan wewenang dan perintah yang harus dipatuhi.
- Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan individu (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai secara keseluruhan.
- Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
- Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
- Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
- Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
- Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
- Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
- Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
- Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif dan keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari banyak mendapat kritik. Salah satu Kritik datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan “Unity of Command”.
James D. Money
James D. Money yang merupakan Eksekutif General Motor ini, mengkatagorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu dengan empat kaidah dasar yang perlu diperhati kan dalam merancang organisasi.
- Koordinasi, syarat dapat diterapkan koordinasi adanya wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.
- Prinsip hirarki, Proses hirarki memilik prinsip, prospek dan pengaruh sendiri dicerminkan dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
- Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda dari individu atau bagian tertentu.
- Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini.
Max Weber (1864-1920)
Pakar atau Ahli Ilmu Sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal dalam sosiologi modern serta sejarah gagasan. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Hiedelberg, gelar ahli hokum dan doktor ekonomi diraihnya di Universitas Berlin. Menurutnya peradaban barat ditandai oleh kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam bidang Pemerintahan, Politik Praktis maupun Lembaga Sosial Masyarakat. Teori yang dikembangkan teori “Manajemen Birokrasi”. Teorinya menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki sempurna yang ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas. Teori peralihan dari teori organisasi klasik ini kemudian dilanjutkan oleh periode peralihan. Tokoh yang mewakili Teori peralihan ini antara lain 3 (tiga) orang tokoh manajemen yaitu :
Mary Parker Folett (1868-1933)
Dia menulis mengenai kreatifitas, kerjasama antar manajer dan bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik. Beliau memercayai bahwa konflik dapat dibuat konstruktif dengan penggunaan proses integrasi dimana orang yang terlibat mencari pemecahan bersama terhadap perbedaan diantara mereka. Anjurannya adalah suatu pola organisasi yang ideal dimana manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para karyawan. Mary Parker Folett percaya dengan adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dengan manajemen berdasarkan persamaan tujuan, namun untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah tidak sepenuhnya benar. Beliau menganjurkan bahwa kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan sekedar kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi harus berasal dari pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
Oliver Sheldon (1894 -1951)
Sheldon, yang mengungkapkan tentang Filsafat manajemen yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia usaha dan etika sama pentingnya dengan ekonomi dalam manajemen, manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur kemudian melakukan pelayanan barang maupun jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Sheldon melakukan penggabungan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah terhadap etika pelayanan kepada masyarakat.
Terdapat 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
- Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
- Manajemen harus mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat secara keseluruhan yang dapat memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka masyarakat.
- Manajemen dapat sebagai pioneer/prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum serta konsep keadilan sosial.
ChesterL. Barnard (1886 -1961)
Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi berdasarkan pengalaman dan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat. Menurut dia manusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri. Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila perusahaan dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Selain itu Peranan organisasi informal juga sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan. Bukunya yang terkenal berjudul “The Functions of the Executive” (1983). Berisikan tentang Manajer berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untuk dapat mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif serta tugas-tugas utama eksekutif dalam kegiatan operasi perusahaan. Tugas utama eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerja sama didalam organisasi yang formal. Beberapa alasan dalam logika analisisnya dapat dilihat dalam proses yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :
- Terdapat pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuat mereka bekerjasama dalam kelompok ; walaupun terdapat pembatasan dasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerja sama membuat batasan psikologis dan sosial yang ada pada setiap individu inilah yang memainkan peran didalam mendorong kerjasama.
- Terdapat tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasama beberapa unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (beliau mencontohkan kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, unsur-unsurnya terdiri dari ruangan, bangku, papan tulis, manusia, pribadi-pribadi, pertukaran pendapat, dan lain sebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya tergantung pada efektivitasnya yaitu apakah tujuan kerjasama itu tercapai ? dan efisiensi yaitu apakah tujuan dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan yang seminimum mungkin dari setiap anggota yang bekerjasama ?).
- Setiap sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”, yang merupakan interaksi-insteraksi dari individu yang berada di dalam sistem itu, dan “unsur-unsur lainnya”.
- Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi “formal”, yaitu kumpulan interkasi sosial yang memang dikoordinasikan dan mempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi “informal”, yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan bersama dan tidak dikoordinasikan secara sengaja.
- Organisasi formal dapat berlangsung baik apabila orang-orang yang didalamnya (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau memberi sumbangan pikiran untuk kegiatan kelompok, serta (c) memiliki kesadaran atas tujuan umum.
- Setiap organisasi formal dipersyaratkan harus memiliki unsur-unsur : (a) memiliki system fungsionalisasi sehingga dapat berspesialisasi dengan dibentuknya departementasi; (b) adanya sistem perangsang yang efektif dan efisien yang dapat mendorong setiap orang menyumbang ke pikirannya atas kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan (“otoritasi’) yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima keputusan dari para eksekutif : dan (d) sistem pengambilan keputusan logis berdasarkan logika sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
- Tugas eksekutif dalam organisasi formal yaitu : (a) menjaga hubungan komunikasi organisasi melalui skema organisasi, ditambah dengan adanya bawahan yang setia, bertanggung jawab, mampu bekerja, serta satu organisasi informal yang baik; (b) membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari setiap individu di dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan tujuan perusahaan yang jelas.
- Fungsi-fungsi eksekutif memasuki proses melalui pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam hal menemukan keseimbangan di antara kekuatan maupun kejadian yang berlawanan.
- Untuk dapat mengefektifkan eksekutif, harus adanya aturan kepemimpinan yang mempunyai tanggung jawab tinggi; sebagaimana telah dinyatakan bahwa Kerjasama, dan bukan kepemimpinan, yang rnembuat proses kreatif; tetapi kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang sangat diperlukan.
Sumbangan Teori Organisasi Klasik.
- Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan, jika hal lainnya tetap.
- Beberapa prinsip yang mendasari perilaku manajerial yang efektif dapat diajarkan akan memberikan hal-hal praktis yang dapat di-terapkan.
- Pandangan yang membuat para manajer waspada terhadap masalah-masalah mendasar yang mungkin mereka temui.
Keterbatasan Teori Organisasi Klasik
- Dipandang tidak semuanya cocok untuk diterapkan dalam organisasi masa kini.
- Prinsip-prinsip aliran klasik hanya tepat apabila organisasi berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi. sedangkan, dewasa ini lingkungan luar organisasi bergerak sangat dinamis dan sangat sulit diramalkan.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat dicapai. Banyak manajer masih menghadapi kesulitan dan frustasi karena banyak karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. maka dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi tersebut melalui sisi perilaku karyawan. Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi memandang organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu mewujudkan atau mencapai efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Dalam sebuah organisasi, manusia tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi manusia, dari sisi perilaku karyawan melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu :
Hugo Munsterberg (1863 -1916)
yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangan yang terpenting adalah berupa pemanfaatan sisi psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas seperti halnya teori-teori manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
- Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya (spesialisasi).
- Menciptakan prosedur kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
- Menggunakan pengaruh psikologis dengan tujuan memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
Elton Mayo (1880 -1949)
Gerakan memperkenalkan satu gerakan yang memiliki hubungan timbal batik antara manajer dengan bawahan sehingga secara serasi dapat mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan. Disinilah akan terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan. Salah satu hal yang menarik dari hasil percobaan Mayo bersama dengan kawan-kawan adalah mengenai rangsangan uang yang ternyata tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa manajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan “Hawthorne effect”, Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan “Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep “socialman”dapat menggantikan konsep “rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan “rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah “vital machine”. Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya “people management skillsl” daripada “engineering atau technicall skillsl”, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu).
Teori gerakan hubungan manusia terus berkembang yaitu dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang labih maju. Penggunaan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi terus dipergunakan dengan penelitian yang lebih sempurna, dan para penelitinya lebih dikenal dengan sebutan “behavioral scientists” daripada ‘human relations theorists”. Di antara mereka yang terkenal adalah Argyris, Maslow and Mc Gregor yang lebih mengutamakan konsep “self actualizing man” daripada hanya sekedar “social man” dalam member dorongan kepada karyawan. Teori Mayo ini pun kemudian lebih ditingkatkan dengan pendapat bahwa manusia tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan yang dikenal dengan konsep “complex-man”. Karena tidak ada dua orang yang persis sama, oleh karena itu seorang manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiap individu yang terkait dalam organisasinya untuk dapat mempengaruhi individu tersebut.
William Ouchi (1981)
William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori ini didasarkan pada perbandingan manajemen didalam suatu organisasi. Manajemen dalam perusahaan Jepang disebut tipe perusahaan Jepang sedang manajemen dalam perusahaan Amerika disebut perusahaan tipe Amerika. Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat pada peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara pribadi dalam melakukan kerja dan pentingnya kerja manusia. Diharapkan para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep yang merumuskan pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian, perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi serta bentuk maupun konsep komunikasi. Aliran ini di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan
Sumbangan Aliran Hubungan Manusiawi (Human Behavior).
Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya ke-butuhan sosial. Aliran ini menyeimbangkan konsep lama yang menekankan ekonomi atau rasionalitas manusia. Suasana kerja menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pelatihan-pelatihan banyak yang memfokuskan pada upaya memperbaiki hubungan kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran inilah yang mempelopori studi baru didalam bidang dinamika kelompok, yang mana perhatian ditunjukan pada proses dan dinamika kelompok dan tidak hanya pada individu.
Keterbatasan Aliran Perilaku/Human Behavior/Behavior School
Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh beberapa faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur maupun kultur organisasi, hubungan karyawan dan manajemen. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu menaikan prestasi kerja. Aliran hubungan manusia belum mampu dalam melakukan prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu hal yang dapat dimengerti karena faktor sosial merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur.
Aliran Ilmu Manajemen – Aliran Perilaku Organisasi
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama adalah merupakan jalur pengembangan aliran perilaku (perilaku organisasi) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah (aliran kuantitatif) atau operation reserch dan management science. Sedangkan pendekatan manusia adalah yang mempelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai pendekatan/aliran perilaku. Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda penelitian yang lebih sempurna, para peneliti ini lebih terkenal sebagai “behavioral scientists” dari pada “human relations theorists”. Diantaranya yang terkenal adalah Argyris, Maslow dan Mc. Gregor yang lebih meng- utamakan “self actualizing man” dari pada hanya sekedar “social man” dalam memberi dorongan kepada karyawan. Teori Mayo kemudian ditingkatkan lagi oleh aliran yang lebih maju lagi, yaitu manusia tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan yang seringkali cukup aneh yang dikenal dengan konsep “complex-man”. Dikarenakan tidak ada dua orang yang persis sama, sehingga seorang manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan dari setiap individu untuk dapat mempengaruhi individu tersebut.
Abraham Malow ( 1908-1970)
Maslow, seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah membangun integritas seseorang. Beliau belajar psikologi di Universitas Wisconsin dan melanjutkan memperdalam Ilmu Psikologi Gestait di Sekolah Penelitian Sosial, New York tahun 1951, menjadi kepala Departemen Psikologi Universitas Brandeis, Waltham, Massachusetts. Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan manusia, dalam penjelasannya tentang perilaku manusia serta dinamika proses motivasi. Tingkatan Kebutuhan manusia menurut Maslow sebagai berikut :
- Kebutuhan Fisologis, adalah hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan pemeliharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
- Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan akan perlidungan dan kepastian dalam kehidupan sehari-hari.
- Kebutuhan Sosial, diantaranya kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain.
- Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, antara lain kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan dianggap ahli.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri, merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan akan “self fulfilment” berkembang dan menggunakan kemampuannya.
Dougas MC. Gregor
Teori MC. Gregor yang terkenal adalah teori X dan teori Y.
Teori X berasumsi bahwa |
Teori Y berasumsi bahwan |
Karyawan Tidak suka bekerja |
Suka bekerja |
Karyawan Tidak membuat ambisi |
Karyawan Mampu mengendalikan diri |
Karyawan Tidak bertanggung jawab |
Karyawan Menyukai tanggung jawab |
Karyawan Enggan untuk berubah |
Karyawan Penuh imajinasi dan kreasi |
Karyawan Lebih suka dipimpin dari pada memimpin |
Karyawan Mampu mengarahkan dirinya sendiri |
Fredrick Hezberg : Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
Robert Blake & Jane Mouton : Membahas lima Gaya Kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Rensis Linkert : Mengidentifikasi dan kemudian melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem : 1. Exploatif, otoritatif sampai, 4. Partisipatif kelompok.
Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan
Chris Argyris : Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
Edgar Schien : Banyak melakukan penelitian dinamika kelompok dalam organisasi dan lain nya.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
- Manajemen tidak dapat dipandang hanya sebagai suatu proses teknik secara ketat yaitu peranan, prosedur dan prinsip.
- Manajemen harus sistematik dan menggunakan pendekatan harus dengan pertimbangan secara berhati-hati.
- Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer secara individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
- Pendekatan motivasional yang dapat menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku :
- Faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi adalah unsur manusia.
- Manajer masa kini harus diberi pelatihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
- Organisasi harus menyediakan iklim atau situasi yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
- Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan seluruh karyawan.
- Pekerjaan setiap karyawan harus disusun sehingga memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaannya.
- Pola-pola pengawasan serta manajemen pengawasannya harus dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan maupun reaksi mereka terhadap pekerjaan.
Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan dari para ilmuwan perilaku ini terlihat dalam peningkatan pemahaman antara lain terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok, hubungan antar pribadi dalam kerja serta pentingnya kerja bagi manusia. Semua ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Setelah itu bahkan kemudian muncul berbagai konsep yang lebih maju seperti konsep kepemimpinan, penyelesaian perselisih an, cara mendapatkan dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi.
Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Namun, banyak ahli berpendapat bahwa potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga terjadi banyak kritikan terhadap aliran ini, karena dianggap terlalu umum, terlalu abstrak serta rumit. Teori tersebut juga cukup kompleks untuk para manajer. Rekomendasi sering berbeda satu ahli dengan ahli lainnya, sehingga para manajer mengalami kesulitan untuk menentukan pendapat yang paling baik.
Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan manajemen Sains)
Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan permasalahan yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Team” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Permasalahan rumit yang memerlukan “OR Team” ini antara lain pada bidang transportasi dan komunikasi. Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern untuk pengembangan model-model dalam memecahkan permasalahan manajemen yang kompleks. Dengan bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan permasalahan yang lebih besar yang lebih rasional kepada para manajer dalam membuat keputusan. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penyusunan anggaran modal, manajemen cash flows, penjadwalan serta strategi pengembangan produksi, strategi perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
Perkembangan Teori Manajemen
Sampai sekarang Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata terus berkembang. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang sangat penting dalam hal meneliti, menganalisis dan memecahkan permasalahan manajemen. Demikian juga pada aliran manajemen klasik yang telah berkembang dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi dari pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lainnya. Pendekatan proses dan operasi manajemen merupakan aliran klasik. Terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, sehingga pada akhirnya sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini terliaht dari lima sisi yaitu :
- Dominan, Aliran ini muncul dikarenakan adanya aliran lain dan pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasa bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
- Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran berkembang masing-masing tanpa memanfaatkan pandangan aliran lainnya.
- Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk sama sehingga batasan antara aliran menjadi kabur. Namun bentuk Perkembangan seperti ini bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu mazhab terhadap mazhab yang lain.
- Sintesis, merupakan pengembangan yang menyeluruh lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran sebagaimana yang kemudian tampil dalam bentuk pendekatan sistem dan kontingensi.
- Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajemen tertentu.
Hingga saat organisasi bisnis merupakan sumber penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini terlihat bagaimana perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain berhasil dan berkembang karena keahlian dan pengalaman dari para manajer. Perusahaan secara keseluruhan menciptakan hal-hal baru seperti pengetahuan, service, system maupun hasil produksi. Dengan adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan hasil dari inisiatif dari individual dan interaksi kelompok sehingga perubahan terns terjadi berdasarkan pengalaman,kerjasama, diskusi atau dialog yang dapat menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dalam bukunya Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan kerangka kerja teori khususnya teori manajemen adalah : “pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi, epistemological dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional. Dimensi epistemological yang digambarkan pada garis vertikal, yang mana konversi pengetahuan tacit yaitu pengetahuan yang berasal dari individu berdasarkan pengalaman dan pengetahuan eksplisit yaitu pengetahuan yang terdokumentasi. Sedangkan dimensi ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan diciptakan melalui individu-individu yang kemudian ditransformasi pada pengetahuan tingkat kelompok, organisasi dan antar organisasi dan berinteraksi secara terus-menerus”. Aliran ini memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian relasionship yaitu hubungan manusia. Sehingga hanya sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab permasalahan sosial individu seperti halnya motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep aliran ini sebenarnya sukar untuk dapat dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
Ringkasan
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan yang kemudian lahir konsep teori efisiensi dan efektivitas. Selanjutnya Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan cikal bakal atas lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Ciri-ciri Manajemen sebagai ilmu penegtahuan adalah sebagai berikut :
- Adanya sekelompok manusia yang terdiri atas dua orang atau lebih.
- Adanya kerjasama diantara kelompok tersebut.
- Adanya kegiatan Inproses atau usaha
- Adanya tujuan yang ingin dicapai
Ilmu manajemen merupakan kumpulan dari disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena baru masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa dan mempengaruhi perubahan terhadap organisasi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
- Tekanan dari pemilik perusahaan
- Kemajuan teknologi
- Saingan baru
- Tuntutan masyarakat
- Kebijaksanaan dibuat pemerintah
- Pengaruh yang berasal dari dunia Internasional
Manajemen sulit dedifenisikan sebab tidak ada defenisi manajemen yang dapat diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dan dalam menyelesaikan pekerjaan dilakukan melalui orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan dengan memanfaatkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas. Manajemen bisa berarti seperti itu, akan tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga pada kenyataannya tidak ada defenisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajemen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses dimana manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus diharuskan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Hingga saat belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen dan untuk setiap pandangan mungkin berguna untuk permasalahan yang berbeda pula. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
- Aliran klasik
- Aliran hubungan manusiawi
- Aliran manajemen modem
Dalam organisasi tingkatan manajemen akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :
- Manajer lini pertama, Tingkat ini disebut manajemen lini (garis) pertama dalam suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi tenaga operasional.
- Manajer menengah, Para manajer menengah biasanya membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya tetapi terkadang mengawasi juga karyawan operasional. Tingkat Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan pada suatu organisasi.
- Manajer puncak, adalah manajemen puncak yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Link Terkait : Pengantar Manajemen,Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Pengembangan SDM Perkebunan
I’ll right away clutch your rss as I can not in finding your email subscription link or e-newsletter service. Do you’ve any? Kindly permit me realize so that I may subscribe.
I think that you could be right with this.
Nice Article. and your blog design is really unique.. thanks for share!