Pengukuran Prestasi Perusahaan


Pengukuran Prestasi Perusahaan

Pengukuran prestasi perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen, merupakan persoalan yang lebih kompleks dan lebih sulit, karena menyangkut persoalan effektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan dan menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan dari pihak ketiga.

Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

Kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaanpada suatu periode tertentu.

Macam analisis keuangan berdasarkan tekniknya :

  1. Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif)
  2. Analisis Trend (tendensi/estimasi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi/estimasi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
  3. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
  4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja (Dana), merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja (Dana) melalui perbandingan dua periode waktu.
  5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.
  6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan yang dipakai untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
  7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang dipakai untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
  8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis yang dipakai untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan merupakan analisis dengan membandingkan satu poslaporan dengan dengan pos laporan keuangan lainnya, baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi.

Rasio mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain pada pos laporan keuangan yang lain.

Manfaat Rasio Keuangan

  1. Memberikan gambaran atau menjelaskan tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.
  2. Membantu perusahaan maupun pihak lain yang berkepentingan dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.

Jenis-jenis Rasio Keuangan

  • Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Terdapat dua Rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu current ratio (rasio lancer) dan  acid test ratio(rasio cepat).

Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio ini adalah

Rasio Lancar  = ( Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar ) x 100%

Rasio cepat    = ( Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar ) x 100%

  • Rasio Leverage atau rasio solvabilitas Adalah rasio digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang dengan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (bank) sesuai prinsip prinsip akuntansi. Rasio ini bermanfaat untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajiban jangka pendek dan/maupun jangka panjang jika perusahaan dilikuidasi.

  Rasio dalam kelompok ini yaitu :

  • Total Debt to Equity Ratio (Rasio Utang Terhadap Ekuitas)

Perbandingan antara utang dengan ekuitas yaitu modal pemegang saham dan laba (rugi) ditahan yang menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk memenuhi seluruh kewajiban perusahaan. Dihitung dengan rumus :

Total Debt Equity  Ratio  = Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri

  • Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Utang Terhadap Total Aktiva)

Rasio ini biasa disebut rasio utang (debt ratio) untuk mengukur persentase dana yang berasal dari seluruh  utang perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap seluruh asset yang dimiliki. Dihitung dengan rumus :

Total Debt Capital Asset Ratio  = Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang / Total Asset

  • Long Term Debt to Equity Ratio

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. Dihitung dengan rumus :

Long Term Debt Equity Ratio  = Hutang  Jangka Panjang / Modal Sendiri

  • Times Interest Earned Ratio

Times Interest Earned merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga pada masa yang akan datang. Dihitung dengan rumus :

Times Interest Earned Ratio  = EBIT (Earning Before Interest and Tax / Bunga Hutang Jangka Panjang

  • Rasio Aktivitas yaitu Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.

Rasio dalam kelompok Rasio Aktivitas ini yaitu :

  • Total Assets Turnover

Total Assets Turnover yaitu rasio yangdigunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvesasikan untuk menghasilkan “revenue”. Dihitung dengan rumus :

Total Assets Turnover  =  Penjualan Bersih / Total Asset (aktiva)

  • Receivable Turnover

Receivable Turnover yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola perputaran dana perusahaan yang tertanam dalam piutang pada suatu periode tertentu. Dihitung dengan rumus :

Receivable Turnover  = Penjualan Kredit / Piutang Rata-rata

  • Average Collection Period

Average Collection Period adalah rasio yang digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Indicator jika menghasilkan angka yang semakin kecil menunjukan hasil yang semakin baik.  Dihitung dengan rumus:

Average Collection Period    = (Piutang Rata-rata / Penjualan Kredit) x 360

  • Inventory Turnover

Inventory Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu sehingga dapat dihindari over stock / persediaan. Dihitung dengan rumus:

Inventory Turnover  = Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rata

  • Average Day’s Inventory

Average Day’s Inventory, digunakan untuk mengukur periode (hari) rata-rata persediaan barang yang berada di gudang perusahaan. Dihitung dengan rumus:

Average Day’s Inventory    = (Persediaan Rata-rata / Harga Pokok Penjualan) x 360

  • Working Capital Turnover

Working Capital Turnover, digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) yang berputar pada suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat diperusahaan, dihitung dengan rumus berikut :

Working Capital Turnover  = Penjualan Bersih / (Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar)

  • Rasio Profitabilitas atau Ratio Rentabilitas adalah Rasio Keuntungan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

Rasio yang termasuk kelompok Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas diantaranya adalah :

  • Gross Profit Margin

Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto dari penjualan, dihitung dengan rumus berikut :

Gross Profit Margin = (Penjualan Bersih – HPP) / Penjualan Bersih

  • Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin

Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

OIR = (Penjualan Bersih – HPP – Biaya2)/Penjualan Bersih

  • Operating Ratio

Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi dari penjualan, semakin kecil angka rasio menunjukan kinerja yang semakin baik.  Rumusnya sebagai berikut :

Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan & Umum)/Penjualan Bersih

  • Net Profit Margin atau Sales Margin

Net Profit Margin atau Sales Margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih dari penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan, menunjukan kinerja yang semakin baik, rumusnya sebagai berikut :

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)/Penjualan Bersih

  • Earning Power Of Total Investment

Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan atau tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan keuntungan bagi para investor (pemegang obligasi + saham). Rumusnya sebagai berikut :

Earning Power Of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva

  • Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI)

ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan atau ditanamkan  dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.  Rumusnya sbb :

ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Aktiva

  • Rate Of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth

Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan atau ditanam ke dalam aktiva dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa. Rumusnya adalah :

Rate of Return For Owners = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Modal Sendiri

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan adalah usaha formal yang  dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai alat analisis yang ada untuk mengukur keberhasilan perusahaan apakah kegiatan yang dilakukan dengan sumber daya yang ada telah sesuai dengan standar dan tujuan yang telah ditetapkan yaitu apakah perusahaan telah menghasilkan laba sesuai  yang diharapkan sehingga dapat diketahui prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembanganya yang dapat membantu manajemen menetapkan dalam menetapkan kebijakan selanjutnya.

 

About

View all posts by

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *