Kerangka Teori
Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert Kaplan (Harvald Business Review, 1992), sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja yang mengukur kinerja perusahaan. Kaplan mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan menentukan suatu pendekatan efektif yang seimbang dalam mengukur kinerja startegi perusahaan. Pendekatan tersebut berdasarkan empat prespektif yaitu, finansial, pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran, dan pertumbuhan. Keempat prespektif ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Definisi dan Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard telah banyak didefinisikan oleh para ahli yang masing – masing memberikan pendapat yang berbeda tetapi maksud sama diantaranya adalah sebagai berikut :
- Menurut Atkinson, Banker, Kaplan and Young (2000:7)
Balanced Scorecard isa measurement and management system a business unit performance for four persepectivesyang berarti bahwa pengukuran dan sistem manajemen penilaian kinerja dengan menggunakan empat aspek sebagaimana diuraikan diatas.
- Menurut Hansen and Mowen (2006)
Balanced Scorecard yaitu sistem manajemen startegis yang mendefinisikan sistem akutansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced Scorecard menterjemahkan visi dan strategi organisasi kedalam seperangkat ukuran yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen startegi (Kaplan dan Norton, 2000: 9). Jika visi dan stretegi dapat dinyatakan dalam bentuk tujuan strategi, ukuran – ukuran dan target yang jelas, yang kemudian dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi, diharapkan setiap anggota organisasi dapat dimengerti dan mengimplementasikannya agar visi dan strategi organisasi tercapai.
- Menurut Mulyadi (2001: 1-2)
Istilah Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced (Berimbang) dan Scorcard (Kartuskor). Kata berimbang (balanced) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi, yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencangkup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal. Sedangkan pengertian kartu skor (Scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa datang.
Karakteristik Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic atau lebih tepat dinamakan suatu “Strategic Based Accounting System’ yang menjabarkan misi dan startegic perusahaan kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja, dimana Balanced Scorecard ini memiliki karakterisrik sebagai berikut : (Mulyadi,2001 : 18-24).
- Komprehensif : Balanced Scorecard memperluas prespektif yang dicakup dalam pengukuran kinerja, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada prespektif pelanggan, prespektif proses bisnis internal, serta prespektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan prespektif ini menghasilkan manfaat bagi perusahaan, yaitu menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang, serta membantu perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.
- Koheren : Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran startegik yang dihasilkan dalam perencanaan startegik. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam prespektif non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Seimbang : Keseimbangan diantara keempat prespektif dalam Balanced Scorecard yang dihasilkan oleh sistem perencanaan startegic, sangat penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berjangka panjang. Bobot keempat prespektif dalam Balanced Scorecard adalah seimbang, dimana prespektif yang satu tidak melebihi prespektif yang lain.
- Terukur : Balanced Scorecard mengukur sasaran strategic yang sulit untuk diukur. Sasaran startegik di prespektif pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah terukur, namun dalam Balanced Scorecard ketiga prespektif non keunagan tersebut ditentukan ukurannya sehingga dapat diwujudkan untuk mengukur kinerja perusahaan.
Pengukuran kinerja perusahaan yang dilakuakn oleh pihak manajemen mempunyai tujuan dan manfaat tertentu. Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain :
- Bagi pihak manajemen, merupakan dasar dalam pengambilan keputusan startegis perusahaan dan penyusunan langkah – langkah di masa yang akan datang.
- Bagi pihak luar manajemen, untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dimana ia akan menamkan modalnya.