Profil, Tugas dan Kompetensi Asisten Kebun

Pendahuluan

Salah kelemahan dalam manajemen kebun di Indonesia adalah belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompentensi yang cukup memadai dalam arti sumber daya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Kondisi seperti ini terlihat terutama pada perusahaan-perusahaan perkebunan penanaman modal asing yang melaksanakan investasi di Indonesia. Perusahaan penanaman modal asing tersebut masih menggunakan tenaga kerja asing yang bersertifikat  dalam mengelola perkebunannya. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit ini pada dasarnya harus memiliki kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang profesional. Namun demikian, asisten kebun di Indonesia yang merupakan ujung tombak dari manajemen masih belum sepenuhnya memiliki daya saing karena belum bersertifikat.

Dalam rangka mengurangi penggunaan tenaga kerja asing di bidang tanaman khususnya asisten kebun, sehingga diperlukan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan telah bersertifikat sebagai asisten kebun. Asisten Kebun adalah salah satu komponen esensial atau sangat penting dalam suatu usaha perkebunan. Untuk dapat melaksanakan fungsi dan peran tersebut, maka tidak ada pilihan dituntut adanya peningkatan kompetensi Asisten Kebun untuk mewujudkan Asisten Kebun yang profesional.

Namun yang disayangkan sampai saat ini kompetensi kerja untuk asisten kebun belum memiliki standar baku dalam bentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Asisten Kebun. Oleh karena itu, penyusunan SKKNI untuk jabatan asisten kebun dipandang perlu dan mendesak karena kebutuhannya yang sangat strategis dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Profil Asisten Kebun

Assisten Kebun adalah Orang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin afdeling (bagian/unit kebun) atau bagian/unit di pabrik dan berperan sebagai pembantu/membantu, bisa Membantu  Manager dan Karyawan dalam melaksanakan segala jenis pekerjaan di lapangan.

Agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik seorang Asisten dituntut untuk :

  • Memiliki  Keahlian dan Pengetahuan (Skill and Knowledge).Memiliki keahlian spesialis (“tahu bagaimana dan tahu kapan”) serta pengetahuan (tahu bagaimana/how, siapa /who, kapan/when, mengapa/why, apa /what dan dimana/where)
  • Kemampuan menganalisa dan memecahkan permasalahan.  Seorang asisten mampu menganalisa dan memecahkan masalah dengan cara memperoleh sumber informasi yang akurat, terpercaya dan tepat waktu.
  • Kemampuan berorganisasi.  Dengan keahlian dan pengetahuan yang dimilki seorang asisten, diharapkan dapat memberikan pelatihan, mengadakan evaluasi dan memperbaiki performance kerja, melakukan delegasi, bersedia melepas karyawan yang baik untuk promosi dan berani bertindak tegas atas kesalahan.
  • Memiliki  Motivasi, kemampuan komunikasi dan percaya diri .  Motivasi adalah sebuah program mental yang mempengaruhi  hidup kita.

Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Secara Umum

  • Membantu Manager  dalam :
    1. Memaksimalisasi hasil perkebunan & Pengolahan
    2. Merencanakan kerja harian
    3. Mengoptimalisasi Sumber Daya yang ada
    4. Menyediakan Informasi yang terpercaya dan tepat waktu.
  •  Membantu  Karyawan  dalam :
    1. Melatih cara kerja yang benar. (doing the right things right)
    2. Memotivasi Karyawan
    3. Menjadi mentor/pelindung karyawan

Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Secara Terperinci

A. Tugas dan Tanggungjawab Asisten Afdeling

Di kantor Devisi (Pagi)

  1. Melaksanakan lingkaran pagi (sudah berada di kantor sebelum jam 6 pagi)
  2. Membetulkan penyimpangan kerja hari sebelumnyan
  3. Mendata jumlah tenaga kerja pada hari tersebut untuk menentukan target minimal seluruh mandor
  4. Memastikan bahan yang dibawa sesuai dengan jumlah tenaga kerja, lengkap dengan peralatan
  5. Mempersiapkan transportasi yang cukup sebagai sarana angkutan karyawan dan panen
  6. Menyelesaikan pengecekan pekerjaan administrasi sebelum jam 07.00.

Di lapangan

  1. Paling lambat jam 07.00 sudah berada di lapangan untuk memastikan semua instruksi kerja sudah dijalankan
  2. Memperagakan cara kerja yang benar (penyemprotan dan aplikasi pemupukan)
  3. Periksa hasil kerja yang kemarin (kualitas & prestasi) dan bila ada penyimpangan, segera panggil mandor dan dan beri sanksi
  4. Jam istirahat 10.00 – 10.15 disesuikan dengan jenis pekerjaan dilapangan
  5. Jam 12.00-13.00 istirahat makan siang serta dapat memilih pekerjaan yang paling penting untuk diawasi (tetap disana)
  6. Jam 13.00 -14.30 harus sudah kembali ke lapangan dan bila ada urusan penting bisa pulang lebih awal
  7. Sebelum jam 14.30, memastikan ketersediaan transportasi untuk bawa karyawan pulang serta TBS ke PKS (segera men ghubungi bagian transport, bila kendaraan kurang)

Di kantor Devisi (sore)

  1. Sore hari sebelum jam kerja selesai, periksa laporan prestasi kerja
  2. Waktu penerimaan laporan hasil kerja, periksa ”kewajaran” dan bila ragu tanyakan pada mandor yang bersangkutan
  3. Serahkan laporan ke krani bila telah selesai laporan diperiksa dan diparaf
  4. Membuat rencana kerja untuk besok hari dan persiapkan bahan yang cukup
  5. Memerika kebenaran data yang telah diinput oleh krani pada pagi hari dan melanjutkan sisa pekerjaan yang belum selesai diperiksa pada pagi harinya

B.  Tugas dan Tanggungjawab Asisten Pabrik – Asisten Proses 

 Pengolahan  Tandan Buah Segar (TBS)

  1. Memonitor  penerimaan TBS yang di kirim dari Kebun,
  2. Memonitor  penuangan  atau pouring TBS dari truk ke Loading Ramp, proses perebusan (sterilization),  proses penuangan TBS ke Hopper
  3. Memonitor temperatur & level, Digester dan tekanan hydraulic cone
  4. Memonitor losses di St. Nut & Kernel, temperatur tangki di St. Klarifikasi dan operasional Boiler
  5. Memonitor penggunaan sumber daya listrik atau power supply dan optimalisasi pengoperasian Turbine
  6. Memonitor  kualitas air umpan Boiler
  7. Memonitor pengoperasian unit mesin mengacu pada material balance
  8. Merekomendasikan untuk dimulainya start process ke atasan dengan mengacu pada ketersediaan & kontinuitas TBS, kecukupan water supply, kecukupan tenaga kerja  serta kesiapan maintenance peralatanan.
  9. Mencari cara-cara baru untuk perbaikan dan peningkatan masalah mutu.

Pengawasan 

  1. Memeriksa losses dan kualitas produk ( CPO dan Kernel ) dan di crosscheck dengan hasil analisa dari laboratoriumµ  Memeriksa dan memastikan kelangsungan pengolahan TBS sesuai dengan Standard Operating Procedure ( SOP ) guna mendapatkan hasil pengolahan yang optimal serta kapasitas yang sesuai.
  2. Monitoring kinerja mesinµ  Monitoring penggunaan budget Departemen

 Administrasi 

  1. Menyusun budget tahunan Departemenµ  Melakukan administrasi Departemen yang meliputi :  kapasitas pengolahan, jam kerja pengolahan, pemakaian air.
  2. Membuat permintaan pembelian  atas bahan-bahan dan peralatan kerja.
  3. Membuat laporan proses pengolahan dan kerusakan mesin.

Manajemen

  1. Memonitor hasil kerja bawahan dan memberikan masukan dan umpan balik kepada atasan atas kinerja bawahan.
  2. Mengidentifikasi  ketidaksesuain  dalam pelaksanaan pekerjaan bawahan.
  3. Melakukan  pembinaan, pelatihan dan pengembangan diri bawahan.
  4. Melakukan evaluasi terhadap kinerja  bawahan

C.  Asisten Maintenance Mechanical dan Electrical

Perawatan & Perbaikan Mesin 

  1. Menyusun Schedule    Preventive Maintenance per mesin.
  2. Menyusun historical card setiap unit mesinµ  Menyusun rencana kerja harian, mingguan dan bulanan untuk perbaikan mesin.
  3. Memeriksa langsung mesin-mesin yang telah di lakukan perawatan/perbaikan.
  4. Melakukan perbaikan mesin di luar jadual dan rencana kerja yang  telah di buatµ  Menginformasikan kepada Assistant Process hasil perbaikan mesin untuk di lakukan pengoperasian kembali.
  5. Memeriksa hasil processing untuk mengetahui hasil kinerja mesin.

Administrasi 

  1. Menyusun budget tahunan Departemenµ  Melakukan administrasi Departemen
  2. Memeriksa posisi stock peralatan dan spareparts agar kondisi sediaan sesuai dengan kebutuhan.

Manajemen

  1. Memonitor hasil kerja bawahan.
  2. Mengidentifikasi  ketidaksesuain  dalam pelaksanaan pekerjaanµ  Secara konsisten melakukan  pembinaan, pelatihan dan pengembangan diri bawahan untuk meningkatkan kemampuan.
  3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja  bawahan.
D.  Asisten Laboratorium

Analisa Kualitas TBS

  1. Memonitor dan memeriksa TBS yang di kirim dari Kebun untuk keperluan grading.
  2. Memonitor pelaksanaan grading untuk mengetahui kualitas TBS yang di kirim.
  3. Memastikan bahwa pelaksanaan grading telah di lakukan dengan benar dan akurat

Analisa pelaksanaan proses pengolahan TBS

  1. Memeriksa pengambilan sample CPO dan Kernel  yang di lakukan oleh petugas sample untuk memastikan bahwa sampale yang di ambil sesuai dengan : titik pengambilan, waktu pengambilan dan jumlahnya.
  2. Memonitor pelaksanaan pencampuran/quartering dari sample yang di ambil untuk mendapatkan sample yang representatif untuk di analisa.
  3. Memonitor pelaksanaan sortering & analisa sample untuk memastikan bahwa proses sorter dan analisa berjalan sesuai ketentuan.
  4. Memonitor pemberitahuan atau laporan hasil analisa kehilangan (losses) dan mutu hasil produksi (product quality) ke setiap station.

Analisa solar, CPO dan Kernel

  1. Memonitor hasil analisa solar yang di lakukan analis untuk mengetahui berat jenis.
  2. Memonitor pemeriksaan hasil analisa oil dan kernel yang di kirim.
  3. Memonitor kadar air dalam tangki minyakµ  Memonitor kualitas CPO (moisture, impurities,FFA, DOBI ) dan kernel ( moisture, impurities, broken kernel ).

Analisa Oil Content dan Nut Histogram

  1. Melakukan  analisa oil content untuk mengetahui kandungan minyak dalam TBS sebagai acuan terhadap pencapaian rendemen.
  2. Melakukan analisa nut histogram untuk mengetahui ukuran nut yang paling dominan sebagai rekomendasi setting di Ripple Mill dan LTDS ( Light Tenerra Dry Separation ).

Pemakaian Bahan & Alat

  1. Menyusun perencanaan & me monitor pemakaian bahan dan alat laboratoriumµ  Memonitor kualitas air umpan Boiler.
  2. Memonitor penggunaan bahan kimia Boilerµ  Melakukan analisa dan monitoring air limbah (final effluent)

Administrasi

  1. Menyusun budget tahunan Departemen.
  2. Melakukan administrasi Departemenµ  Bersama-sama dengan Assistant Process & Kepala Administrasi melakukan perhitungan produksi harian.

Manajemen

  1. Memonitor hasil kerja bawahan
  2. Mengidentifikasi  ketidaksesuain  dalam pelaksanaan pekerjaan
  3. Secara konsisten melakukan  pembinaan, pelatihan dan pengembangan diri bawahan untuk meningkatkan kemampuanµ  Melakukan evaluasi terhadap kinerja  bawahan.

 

Reforma Agraria : Ruang Baru Politik dan Kebijakan Pertanahan* (teleologis.wordpress.com)

About

View all posts by

6 thoughts on “Profil, Tugas dan Kompetensi Asisten Kebun

  1. Sebagai pembaca dan sebagai asisten di perkebunan kelapa sawt sangat setuju dengan yang penulis sampaikan mengenai tugas dan tanggung jawab asisten kebun, tulisan saudara sangat membantu bagi asisten-asisten baru dan asissten yang sudah lama menjabat posisi asisten tetapi terkadang kehilangan poin2 dasar tugas dan tanggung jawab asisten.
    Ada beberapa hal yang perlu saya diskusikan dengan penulis;
    1. Sebagai ujung tombak dan penanggungjawab operasional devisi/afdeling, sejauh mana peranan asisiten semestinya dalam hal, kebutuhan tenaga kerja?. Ada beberapa berusahaan membebankan tanggung jawab ini sepenuhnya kpada asisten, mulai dari memcari tenaga kerja, proses penjemputan tenaga kerja. Bahkan terkadang asisten terbebani dengan biaya penjemputan tenaga kerja dan menanggung-jawabi kebutuhan sehari2 tenaga kerja, apalagi ditambah resiko turn over (kabur) yg cukup tinggi di perkebunan.

    2. Saya setuju sistem sertifikasi buat asisten, sertifikasi ini baiknya dikeluarkan oleh badan independen, dengan penilaian di kebun masing2 dimana asisten tersebut bekerja, namun terkadang kemampuan asisten terbentuk dari sistem yang ada di perkebunan tempat dia bekerja, dan sangat beruntung asisten yg bekerja di perkebunan yang telah mengantongi sertifikat ISO, RSPO atau ISPO, dan asisten yang bekerja di perusahaan abal-abal siap siap untu cari perusahaan lain.

  2. kepada saudara asisten,saya mencoba membantu memberikan suatu masukan yang mana sebagai bahan diskusi,
    untuk bahan diskusi yang anda tuliskan pada poin 1, sudah selayaknya kita sebagai agronomist berpikir secara menyeluruh tidak berpikir bagaimana kita berusaha untuk memikirkan kemajuan afdeling yang kita tanggung jawabi,disana kita mendapat beban tanggung jawab bagaimana kita memimpin puluhan pekerja yang mana mereka bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya,tantangan yang saudara hadapi dalam persoalan tenaga kerja kita bisa melihat dan merasakan persoalan dilapangan dengan kerasnya wilayah kerja yang dikerjakan kepada pekerja,kebanyakan dari asisten yang baru mereka belum pernah merasakan bagaimana beratnya memakai peralatan maupun memberikan peragaan bagaimana cara memanfaatkan untuk meringankan pekerjaan,komunikasi yang lebih intensif bagi kemajuan bersama dapat memahami kesamaan visi,misi yang akan dicapai nantinya,kebanyakn kita hanya berpikir sebagai pekerja tidak berpikir bagaimana mjd owner yang memikirkan keberlangsungan kegiatan perkebunan,cobalah memulai dari kita sendiri sebagai asisten untuk lebih mengasa kemampuan,teknik,pengetahuan yang dipakai di perkebunan,kita bisa memulai dari sdm yang ada di afdelling bagaimana kita membantu keluarga yang ada di afdelling untuk memberikan kesempatan kontribusi kepada perkebunan untuk menciptakan penghasilan dengan mengundang saudara – saudara pekerja untuk berminat dalam kegiatan perkebunan.

    untuk point no 2,
    yang menjadi pertanyaan kepada agronomist sudahkah kita memahami konsep tentang ISO,ISPO,RSPO dikeluarkan?apakah kita tidak merupakan aset sdm di perusahaan,mengapa kita tidak turut serta membangun perkebunan sesuai yang dikehendaki tiga aturan tersebut? maukah kita berpikir bagaimana perkebunan yang kita kerjakan bisa mendapatkan sertifikat tsb,apa yang sudah kita lakukan,ada baiknya kita duduk satu meja memikirkan bagaimana semua stake holder yang terlibat mau berusaha untuk mendapatkan pengakuan itu,kita berpikir bagaimana kita yang merupakan bagian dari manajemen harus ikut bertanggung jawab dan bertindak untuk mewujudkan perkebunan yang berkelanjutan,bukan berpikir berapa yang dibayarkan,kalau paradigma berpikir kita masih defensive kita tidak pernah mendapatkan pengetahuan bagaimana kita sebagai agronomist dapat bersaing sementara cara berpikir global dan menyeluruh dibutuhkan saat ini untuk bersaing dengan pekerja asing yang akan msuk kebursa tenaga kerja kita,,,pertanyaan yang mendasar “SUDAH SIAPKAH KITA UNTUK BERSAING”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *